GBU-10 Paveway II LGB |
Taji-taji militer Singapura semakin menjadi.
Biarpun negaranya kecil dan bahkan sampai sekarang ada beberapa pihak yang terus memandangnya sebelah mata, kekuatan militer Singapura terus menerus dibangun dengan serius karena mereka sadar sekali bahwa Singapura hanya bisa bersandar pada kekuatan kualitas dan daya pukul yang menentukan di tahap pertama.
Kalau ada yang berkata, kita bom Singapura sampai rata, maka saya balik bertanya, mau bom pakai apa kalau pesawat tempur pembawanya sudah bisa ditembak jatuh lebih dulu oleh RSAF (Republic of Singapore Air Force) yang digdaya dengan jet-jet tempur dan pilotnya yang rajin berlatih ke seluruh dunia? Mengherankan, masih ada yang membenci Singapura padahal negara itu dalam urusan pertahanan tidak pernah mengucap agresi pada negara lain.
Sehubungan dengan pembangunan kekuatan tersebut, DSCA (Defence Security Cooperation Agency) Amerika Serikat mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan sejumlah bom pintar buatan AS yakni GBU-10 Paveway II LGB (Laser Guided Bomb), GBU-12 Paveway II LGB unit, dan sumbu FMU-152 dan atau sumbu FMU-139D/B dengan jumlah kontrak pengadaan sebesar US$415 juta.
Dengan dana pembelian sejumlah tersebut, Singapura akan memperoleh 40 unit GBU-10 yang terdiri dari kit air foil MXU-651B.
Sistem kontrol komputer MAU-209C/B atau MAU-169L/B, dan bom Mk-84.
Kemudian 84 unit kit GBU-12 yang terdiri dari MXU-650 C/B, MAU-209C/B, dan bom Mk-82 sendiri.
Termasuk dalam paket pembelian adalah perangkat telemetri bagi AIM-120 AMRAAM, drone sasaran tembak, dan berbagai perangkat penunjang lainnya termasuk paket pelatihan personil dan juga biaya pengiriman dan dokumentasi.
Termasuk dalam paket pembelian adalah perangkat telemetri bagi AIM-120 AMRAAM, drone sasaran tembak, dan berbagai perangkat penunjang lainnya termasuk paket pelatihan personil dan juga biaya pengiriman dan dokumentasi.
GBU-10 Paveway II sendiri adalah bom berpemandu laser yang dapat diarahkan secara presisi melalui pod seperti Sniper atau Litening dengan bantuan laser penyorot dan pengunci sasaran.
Basisnya adalah bom Mk84 dengan bobot 1 ton yang dipasangi oleh kit pemandu Paveway II sehingga bisa dikontrol untuk mendekati sasaran.
Dengan bobot tersebut, daya hancur yang dihasilkan juga sangat besar.
Bom GBU-10 bisa dibawa oleh pesawat tempur F-15SG dan juga F-16C Block 52 yang dimiliki oleh RSAF.
Sejumlah pesawat tempur F-15SG saat ini dipangkalkan di Amerika Serikat, di pangkalan udara Mountain Home.
Di sana, detasemen Peace Carvin dari RSAF dirotasi secara rutin sehingga pilot-pilotnya memiliki pengalaman tempur yang merata.
RSAF juga memiliki detasemen Peace Carvin II di Luke Air Force Base, Arizona, dimana sejumlah F-16 dipangkalkan di sana untuk menjalani latihan serupa. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com
No comments:
Post a Comment