Hwasong-15 |
Korea Utara kembali mengejutkan dunia internasional dengan meluncurkan rudal balistik Hwasong-15 setelah dua bulan vakum.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) itu diklaim dapat menyerang seluruh daratan Amerika Serikat (AS) hanya dengan sekali tembak.
Berbicara soal AS, sempat beredar pula rumor yang mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Rex Tillerson akan segera diganti. Mantan petinggi perusahaan energi itu kabarnya akan diganti oleh Direktur Badan Intelijen AS (CIA), Mike Pompeo.
Berikut ini ulasan mengenai berita-berita tersebut:
Korut Pamerkan Rudal Raksasa Hwasong-15
Pyongyang merilis puluhan foto rudal Hwasong-15 yang diujicobakan pada Rabu 29 November dini hari waktu setempat.
Lokasi peluncuran diketahui berada di Pyongsong, sebuah wilayah di dekat Ibu Kota Pyongyang.
Rudal terbang melintasi Laut Jepang dan jatuh di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Negeri Matahari Terbit.
Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan, rudal tersebut diluncurkan pada sudut yang cukup tinggi, sehingga mampu terbang sejauh 960 kilometer (km) dan mencapai ketinggian sekira 4.500 km.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis bahkan menyebut rudal Korut dapat mengancam seluruh penjuru dunia.
Sementara itu, lembaga Union of Concerned Scientists menjelaskan, jika angka-angka di balik peluncuran itu benar, maka rudal Korut dapat menjangkau jarak 13 ribu km.
Jarak tersebut sudah cukup untuk menjangkau Washington dan wilayah lain di AS.
CIA menganggap serius klaim Korut tersebut.
Tiga pejabat AS mengatakan bahwa mereka sedang melakukan analisis peluncuran rudal beberapa waktu lalu.
Kemungkinan butuh waktu berminggu-minggu sebelum menentukan apakah rudal tersebut adalah jenis baru atau bukan.
Menlu AS Dirumorkan Diganti
Entah ada angin apa, tiba-tiba Menlu Rex Tillerson dikabarkan akan segera diganti dengan Direktur CIA, Mike Pompeo.
Hubungan antara Tillerson dengan Presiden Donald Trump memang sedikit renggang, tetapi tentu saja itu bukan sebuah alasan yang tepat untuk melakukan pergantian.
Harian New York Times menurunkan laporan bahwa alasan utama penggantian itu karena Tillerson dinilai bersikap terlalu lembek terhadap Korut.
Selain itu, ada beberapa perbedaan cukup tajam antara Presiden Trump dengan Menlu Tillerson terkait kebijakan luar negeri.
Muncul juga selentingan kabar yang menyebutkan bahwa Tillerson diganti karena pernah menyebut Trump sebagai orang bodoh.
Keadaan makin runyam bagi pria berambut putih itu mengingat Pompeo adalah orang yang sangat loyal terhadap sang presiden.
Namun, segala rumor itu dibantah, termasuk oleh Presiden Donald Trump.
Lewat media sosial, Trump menyatakan bahwa rumor itu adalah sebuah berita palsu yang disebarkan media.
“Dia tidak pergi dan meski kita tidak sepakat dalam beberapa subyek, (saya sebut peringatan terakhir) kami bekerja sama dengan baik dan Amerika dihormati lagi!” cuit Donald Trump di akun pribadinya.
Tillerson sendiri tidak menanggapi rumor penggantian dirinya dengan serius.
Ia bahkan menyebut rumor-rumor tersebut pantas untuk ditertawakan.
Sumber : https://news.okezone.com
No comments:
Post a Comment