F-16 Bahrain |
Bahrain mengajukan pembelian 3.200 unit bom kepada Amerika Serikat guna mempersenjatai armada jet tempur F-16 mereka.
Pengajuan tersebut telah disetujui oleh Kementerian Luar Negeri AS.
AS bersedia menyuplai daftar bom yang ingin dibeli Bahrain dari stok yang dimiliki.
Bom dimaksud adalah 1.500 unit Mk-82 (berbobot 500 pon), 600 unit Mk-83 (berbobot 1.000 pon), 600 unit Mk-84 (berbobot 2.000 pon), dan 500 unit BLU-109 (berbobot 2.000 pon jenis hulu ledak penetrator).
Pembelian ditaksir senilai 45 juta dolar AS.
Namun, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) yang mengumumkan hal itu pada hari Jumat tidak menyebutkan angka final yang disepakati.
Karena, penjualan ini masih harus mendapat persetujuan dari Senat terlebih dahulu dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan negosiasi ulang soal harga maupun jumlah bom yang akan dijual.
AS kini mempertimbangkan Bahrain sebagai mitra penting non-NATO pengimpor senjata di kawasan Timur Tengah. Bahrain mengoperasikan dua skadron tempur F-16 sejak 1990.
September tahun lalu Presiden Barack Obama menahan pembelian 19 jet tempur F-16 Block 70 senilai 4 miliar dolar AS oleh Bahrain kepada Lockheed Martin terkait kekhawatiran penggunaan jet tempur itu dapat melanggar hak asasi manusia. Berbeda dengan Obama, Presiden Donald Trump tidak melihat hal itu.
Bahrain menyatakan, persenjataan yang akan dibeli akan digunakan untuk meningkatkan daya gentar, memperkuat pertahanan negara, dan operasi kontra-terorisme.
Pengiriman 19 F-16 Block 70 (16 unit + 3 opsi) yang telah disetujui AS kepada Bahrain akan dilaksanakan mulai tahun 2021. (Roni Sontani)
Sumber : angkasareview.com
No comments:
Post a Comment