Pesawat Pembom Tu-22M3 |
Kantor berita TASS menulis bahwa Rusia akan memodernisasi bomber jarak jauhnya, Tu-22M3 Backfire, mulai awal 2018 dan pesawat pertama akan terbang, pada akhir 2018.
Tupolev Aircraft Company, pembuat pesawat pembom jarak jauh Tu-22M3, akan memodernisasi 30 pesawat.
Pimpinan Tupolev Aircraft Company, Alexander Konyukhov mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa modernisasi pesawat pembom Tu-22M3 Backfire dilakukan agar sesuai dengan program persenjataan Rusia yang baru.
Kelak Backfire dapat membawa bom terbaru, yang canggih dan akurat.
TASS melaporkan bahwa Tu-22M3 kelak dipersenjatai dengan rudal anti-kapal supersonik X-22.
Rudal ini mampu melesat dengan kecepatan 4,5 Mach dan menjangkau target sejauh hampir 1.000 km.
Rudal X-22 dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional 1,1 ton atau hulu ledak nuklir.
Tu-22M3M akan mampu membawa tiga rudal X-22.
Selain sistem persenjataan, Tu-22M3 Backfire akan medapatkan avionik terbaru, termasuk navigasi, peralatan radio-elektronik yang canggih.
Pembom ini akan mendapatkan sistem radio elektronik SVP-24-22, radar NV-45, peningkatan ergonomi kokpit untuk kenyaman pilot, dan sistem onboard baru.
Rusia juga berencana untuk mengganti mesin Tu-22M3m, Kuznetsov NK-25, dengan mesin terbaru NK-32-02 yang lebih efisien.
Mesin ini juga digunakan oleh Tu-160M2 Whiteswan atau Blackjack.
Dengan modernisasi ini usia pakai Tu-22M3 diperpanjang 35 tahun lagi.
Rusia telah membuat 268 pesawat pembom Tu-22.
Menurut data majalah The Military Balance, Angkatan Udara Rusia mengoperasikan 62 pembom Tu-22M3.
Bomber Tu-22M3 telah dilibatkan dalam kampanye memerangi ISIS di Suriah, dengan membombardir pos komando, gudang senjata, dan fasilitas ISIS lainnya. (Mahanizar Djohan)
Sumber : TSM
No comments:
Post a Comment