Formasi Pesawat Tempur US |
Amerika Serikat dan Korea Selatan mulai simulasi perang sesungguhnya selama lima hari di Semenanjung Korea pada Senin, 4 Desember 2017.
Dalam simulasi perang tersebut, Wall Street Journal melaporkan, kedua negara bersekutu itu melibatkan jet pengebom, pesawat tempur dan ribuan pasukan.
"Simulasi perang ini digelar hanya sepekan setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal," tulis Wall Street Journal, Senin.
Latihan tempur berskala besar tersebut ditanggapi amarah oleh Korea Utara.
Negeri komunis ini dalam sebuah pernyataan mengatakan, latihan tersebut akan mendorong Semenanjung Korea terancam oleh perang nuklir.
"Amerika Serikat dan Korea Selatan mengabaikan seruan Rusia dan China agar membatalkan latihan militer tersebut," bunyi pernyataan Korea Utara.
Menurut kantor berita Reuters, misil balistik Korea Utara yang ditembakkan pekan lalu adalah misil antarbenua yang sanggup menjangkau wilayah Amerika Serikat.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada wartawan di Seoul, latihan tempur tahunan dengan sandi Vigilant Ace itu sekaligus untuk menguji keterampilan Angkatan Udara kedua negara.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyesalkan sikap semua pihak yang tidak menangkap peluang bahwa Korea Utara bersedia menghentikan uji coba nuklir sebagaimana pernah dikatakan sebelumnya.
China dan Rusia mengusulkan kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan agar menghentikan latihan perang dengan imbalan Korea Utara menghentikan program senjata nuklir.
Sumber : https://www.tempo.co/
No comments:
Post a Comment