Panser Baru untuk TNI AD - CANEL BLOGER

Panser Baru untuk TNI AD



Selamat Datang Pandur II

Tanggal 5 Oktober 2017 semakin dekat. Tidaklah mengherankan bila berbagai jenis alutsista yang dibeli mulai berdatangan dan fotonya bersliweran. Maklum saja, ajang HUT TNI merupakan kulminasi puncak pencapaian dan saatnya memamerkan perkembangan yang berhasil dicapai oleh TNI dalam upaya pemenuhan Kekuatan Esensial Minimum atau Minimum Essential Forces (MEF).

Untuk alutsista darat, setelah terendusnya kehadiran howitzer swagerak M109A4BE yang didatangkan lewat jalur laut dan juga panser amfibi M113 Arisgator yang justru didatangkan lewat udara, seorang teman kali ini mengirimkan beberapa foto alutsista yang menarik. Yang menjadi objek foto nampak tidak terlihat sempurna karena ditutupi terpal plastik putih, dan dibawa dengan kontainer Heavy Duty khusus yang ditumpangkan lagi ke atas truk low boy.
Walaupun penampilannya masih malu-malu, sudah bisa diduga kalau panser dengan roda 8x8 yang tertutup terpal itu adalah Pandur II buatan General Dynamics Land Systems (GDLS) Europe. Panser asli Austria ini direncanakan akan memasuki jajaran kekuatan Batalyon Kavaleri sebagai panser kanon berat dengan fungsi penggempur.
Nantinya Pandur akan disediakan dalam dua konfigurasi, yang satu adalah Pandur dengan kubah kanon 30mm, dan satu lagi varian dengan kanon 105mm High Pressure, yang sama kalibernya dengan tank medium Pindad. Sepertinya meriam 105mm NATO akan menjadi standar baru kanon Kavaleri TNI AD mendampingi kanon 120mm.
Walaupun sang rekan tak menyebutkan lokasi dimana foto diambil, kalau diperhatikan betul di latar belakang ada siluet kendaraan anti ranjau Sanca. Karena Sanca sendiri belum diproduksi massal, patut diduga bahwa dua unit Pandur yang dibungkus rapi ini ada di BUMN pabrik senjata spesialis pembuat kendaraan khusus panser dan tank yang ada di Bandung.
Bagian perjanjian pembelian Pandur memang sudah dialokasikan berupa transfer teknologi, dimana lagi-lagi kalau menurut analisa penulis, Pindad yang digandeng sebagai mitra dalam negeri akan kebagian pekerjaan integrasi kubah dan sistem kendali penembakan. Pindad sendiri sudah berpengalaman mengerjakan integrasi kubah untuk Panser Tarantula dan membuat sendiri panser Badak dengan kubah CMI.
Selain itu, Pindad juga sudah bekerjasama dengan pabrik optik Theon Sensors yang produknya juga diintegrasikan ke dalam sistem optik untuk kendali penembakan Pandur II. Artinya, Pindad sendiri seharusnya tidak terkendala dalam menerima transfer teknologi dan menguasainya. (Aryo Nugroho)


Jelang puncak perayaan HUT TNI Ke-72 makin banyak alutsista baru yang hadir di Indonesia. Di lini persenjataan TNI AD, setelah tibanya Self Propelled Tracked Howitzer M109A4 dari Belgia dan tank APC amfibi Arisgator dari Italia, pada Senin dini hari (11/9) telah tiba empat unit panser tempur Pandur II 8×8 dalam tiga varian. Paket panser dari Republik Ceko tersebut mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara lewat kapal kargo Maersk.
Setelah diangkut dengan truk trailer, keempat panser yang tiba tanpa kubah (turret) kemudian tiba di fasilitas PT Pindad pada hari Kamis (14/9) untuk dilakukan proses pemasangan kubah. Menurut sumber penulis, keempat Pandur II 8×8 terdiri dari dua unit Pandur II 8×8 amfibi (IFV) dengan SMB (Senapan Mesin Berat) RCWS 12,7 nmm, satu unit Pandur II 8×8 non amfibi (IFV/Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon RCWS Ares 30 mm, dan satu unit Pandur II 8×8 varian kanon 105 mm. Untuk varian kanon disebut juga sebagai FSV (Fire Support Vehicle), rencananya Pandur FSV akan dipasangkan kubah dan laras dari Cockerill.

“Dalam minggu ini tengah dilakukan proses instalasi kubah, setelah itu keempat Pandur akan menjalani uji coba oleh pihak TNI AD dan nantinya Pandur II 8×8 akan dijadwalkan ikut berparade dalam HUT TNI Ke-72 di Cilegon, Banten,” ujar sumber penulis. Bila merujuk ke berita sebelumnya, pengiriman paket Pandur mengalami pergeseran jadwal, pasalnya rencana awal Pandur II 8×8 akan tiba di Indonesia pada bulan Juli lalu.
Pandur II 8×8 yang bakal didatangkan ke Indonesia adalah produksi Excalibur Army (Czechoslovak Group). Jika ingin diperjelas, Excalibur Army merupakan pemegang lisensi dari General Dynamics European Land Combat Systems untuk memproduksi Pandur II untuk dipasarkan di wilayan tertentu, termasuk Indonesia. Sebagai informasi, Excalibur Army sebelumnya juga menjadi pemasok RM70 Vampire, MLRS (Multiple Launch Rocket System) yang digunakan Korps Marinir TNI AL.
Jika ada yang ingin bertanya terkait ToT? Pengadaan Pandur melibatkan BUMN PT Pindad dalam ToT (Transfer of Technology). Pandur II 8×8 dengan spesifikasi TNI AD telah masuk dalam proyek pengembangan bersama antara PT Pindad dan Excalibur Army sejak tahun 2015. Mau tahu seperti apa spesifikasi Pandur II untuk kebutuhan TNI AD? Selain jumlah angkut personel sampai 12 pasukan, akan ada peningkatan kapasitas amfibi di laut, dan penyesuaian tropical kit, seperti pemasangan AC, anti korosi, antu humiditas, karet-karet khusus tropis, serta perubahan air cooling menjadi water cooling.
Bentuk kerjasama dengan PT Pindad menggunakan skeman CBU (Completely Built Up), CKD (Completely Knock Down) dan manufaktur. Yang menarik disebut-sebut penelitian dan pengembangan tentang manufaktur sudah berjalan, dan nantinya proses produksi dimulai pada pertengahan tahun 2018. Excalibur bahkan telah memberikan lisensi penuh pada PT Pindad untuk memproduksi Pandur di Bandung. (Haryo Adjie)

No comments:

GADGET

KESEHATAN

PASAR FOREX