Rafale |
Kementerian Pertahanan (Kemhan) India dan Dassault Aviation secara terpisah mengeluarkan pernyataan yang merinci program offset (kompensasi investasi) terkait akuisisi 36 unit jet tempur Dassault Rafale untuk Angkatan Udara (AU) India.
Menanggapi dugaan kesalahan dalam program offset yang diajukan oposisi politik di India (Kongres Nasional India/INC), baik Kemhan India maupun Dassault mengatakan bahwa pemerintah India tidak terlibat dalam keputusan untuk memilih Reliance Group India sebagai mitra offset perusahaan Perancis.
INC sebelumnya menduga bahwa program offset kurang transparan dan pengambilan keputusan tersebut tidak melalui proses yang benar seperti yang digariskan dalam Prosedur Pengadaan Pertahanan India (Defense Procurement Procedure/DPP) 2016.
INC juga menduga bahwa akuisisi pesawat tempur anyar asal negeri mode tersebut telah secara tidak adil mempromosikan kepentingan Reliance Group lewat industri kedirgantaraan negara, Hindustan Aeronautics Limited (HAL).
Menanggapi tuduhan tersebut, pihak Dassult pada Jum’at (21/9/2018) lalu, seperti dikutip janes.com menjelaskan bahwa adalah perjanjian antarpemerintah (government-to-government).
Perjanjian tersebut menyediakan kontrak terpisah, di mana Dassault Aviation berkomitmen untuk membuat offset di India sebesar 50 persen dari nilai pembelian Rafale.
“Kontrak offset ini disampaikan sesuai dengan regulasi DPP 2016. Dalam kerangka ini Dassault Aviation telah memutuskan untuk bermitra dengan Reliance Group India.
Ini adalah pilihan Dassult Aviation,” tambah perusahaan.
Kemitraan antara Dassault Aviation dengan Reliance Group menelurkan sebuah perusahaan patungan bernama Dassault Reliance Aerospace Ltd (DRAL) pada Februari 2017.
Perusahaan ini membangun fasilitas produksi kedirgantaraan di India yang memproduksi suku cadang Rafale versi ekspor dan dan perusahaan jet bisnis Falcon Pernacis.
Dassault juga menyebutkan, selain Reliance Group, pabrik pesawat jet temput kesohor asal Perancis itu juga menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan India lainnya untuk memfasilitasi offset terkait dengan Program Rafale.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain adalah Mahindra, Samtel, BTSL Automotive India, Defsys Solution, Maini Aerospace dan Kinetic India. (Ery)
Sumber : angkasareview.com
<==Berbagi Informasi Itu Indah==>
<=Jangan Lupa Share Yah Supaya Blog Tetap Update Yang Terbaru=>
<=Jangan Lupa Share Yah Supaya Blog Tetap Update Yang Terbaru=>
No comments:
Post a Comment