Kapal Selam Taiwan |
Kementerian pertahanan Taiwan telah mencapai kesepakatan dengan sebuah perusahaan Belanda untuk memodernisasi dua kapal selamnya yang menua yang merupakan bagian dari pertahanan maritimnya terhadap invasi oleh China.
Tetapi hal ini berarti Angkatan Laut Taiwan tidak akan memiliki deteren selam yang layak selama dua tahun.
Perusahaan RH Marine yang berbasis di Rotterdam, yang memasok berbagai sistem kelistrikan dan otomatisasi maritim, akan menilai kelayakan upgrade tersebut dan menyediakan dukungan teknis untuk kapal selam yang dibangun sekitar 30 tahun yang lalu di Belanda.
Kedua kapal selam merupakan kapal selam kelas kapal Hai Lung, yang didasarkan pada seri kapal selam Zwaardvis milik Angkatan Laut Belanda.
Refitting akan berlangsung dari 2020 hingga 2022, dengan tujuan memperpanjang masa hidup kapal selam tersebut hingga 2030-an, menurut laporan kementerian pertahanan Taiwan, yang memiliki program empat tahun untuk meningkatkan armada kapal selamnya yang sangat kecil.
RH Marine akan membantu mengatasi masalah seperti interior yang sempit dan integrasi sistem.
Kemampuan tempur juga akan dimodernisasi, sebagian dengan tujuan mengatasi kekurangan suku cadang karena usia lanjut kapal selam itu.
AL Taiwan ingin melengkapi kapal-kapal selam tersebut dengan torpedo berat jarak jauh dari AS, dan meningkatkan sistem tempur dan kemampuan peperangan elektroniknya, sebagaimana diberitakan oleh Liberty Times, mengutip seorang pejabat pertahanan Taiwan.
Media tersebut mengungkapkan bahwa pejabat Taiwan telah mendekati perwakilan dari sebuah produsen pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya di Forum Bisnis Pertahanan Taiwan-AS awal bulan ini dan mencapai kesepakatan sementara untuk penjualan peralatan yang belum teridentifikasi untuk kapal selam tersebut.
Taiwan telah mencoba selama beberapa dekade untuk membeli kapal selam bertenaga diesel baru yang mampu menghindari blokade laut Tiongkok dan memastikan jalur lautnya tetap terbuka, tetapi status pariah negara itu menjadi penghalang.
Tawaran terakhir adalah pada akhir tahun 1980-an, dimana Belanda membatalkan kesepakatan karena tekanan dari Beijing.
Negara pulau tersebut masih sempat berhasil mendapatkan dua kapal selam sebelumnya, dan kapal-kapal selam tersebut dilengkapi dengan modifikasi yang berguna - termasuk peralatan noise-cancellation di false deck dengan suspensi pegas yang memungkinkan kapal selam berlayar lebih senyap.
Pada tahun 2016, Amerika Serikat menjual rudal anti-kapal UGM-84 Harpoon kepada Taiwan yang akan memungkinkan kapal selam tersebut menyerang aset Tiongkok dari perairan Taiwan.
Targetnya bisa meliputi pelabuhan kontainer di Shanghai dan kapal selam nuklir di pangkalan angkatan laut rahasia di pulau Hainan.
Angkatan Laut Taiwan memiliki dua kapal selam yang jauh lebih tua, kapal selam kelas Tench yang sudah mulai berdinas pada tahun 1940-an yang dibeli dari Angkatan Laut AS pada tahun 1970-an.
Tabung torpedo kapal selam itu telah disegel, tetapi kapal selam masih bisa beroperasi dan dilaporkan mampu bertempur.
Tahun lalu Taipei mengumumkan program retrofit senilai $ 19 juta untuk memperbaiki lambung dan sistem navigasi diesel, yang dimaksudkan untuk memperpanjang masa kedinasan kapal selam kelas Tench tersebut hingga 2026.
Ini akan menjadikannya kapal selam berdinas paling lama dalam sejarah, meskipun nilai deteren kapal selam tersebut terhadap armada Tiongkok perlu dipertanyakan. (Angga Saja - TSM)
Sumber : atimes.com
No comments:
Post a Comment